Kamis, 08 April 2010

WINDOWS ORIGINAL

KHUSUS TEMEN-TEMEN AKAMIGAS JIKA ADA YANG BERMINAT UNTUK MENDAPATKAN WINDOWS ORIGINAL BISA HUBUNGIN LANGSUNG. HARGA BERVARIASI TERGANTUNG OS YANG DIGUNAKAN

UNTUK

XP Pro.............................Rp 150.000,-
Vista Ultimate................Rp 200.000,-
Windows 7 ultimate......Rp 250.000,-

Dijamin Original
Jika Ada yang berminat. bisa hubungin lngsung dikampus

MICROSOFT OFFICE PRO n PRO Plus 2010 ORIGINAL

JIKA ADA YANG BERMINAT DENGAN MICROSOFT OFFICE 2010 GENUINE (DIJAMIN 100%)

JIKA KALIAN BERMINAT............ KALIAN BISA NULIS COMENT.

HARGA BERSAING

Cuma Rp 250.000,-

FIELD MANAGEMANT (Manajemen Lapangan)

PENGELOLAAN INDUSTRI

1. Dalam suatu system ekonomi, secara garis besar ada 4 proses besar yang mencakup penanganan barang :
a. Penyediaan bahan baku yang diperlukan dalam ekonomi modern, umpama bahan tambang dan bahan bakar, makanan dari tumbuhan maupun hewan, bahan tenun, kayu, batu, pasir, kulit dan sebagainya.
b. Pemrosesan bahan baku menjadi bentuk lain, bahan olahannya baik barang jadi maupun setengah jadi. Ini dilakukan di pabrik.
c. Pembagian (distribusi) bahan baku dan bahan olahannya ke para pengguna.
d. Jasa yang melayani semua kegiatan tersebut.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, ada esensi yang harus difahami dengan baik, ialah bahwa pelakunya, manusianya. Itu menjadi objek sekaligus subjek ekonomi : ia membuat barang dan menjual jasa untuk orang lain, tetapi juga menerima/mendapatkan barang dan membeli jasa orang lain.
2. Kegiatan tersebut dalam butir 1a dan 1b merupakan lingkup industry. Untuk memenuhi keperluan dan keinginan manusia, ada ratusan ribu pabrik yang mengolah dan menghasilkan barang olahan. Pabrik itu berbeda pemilik dan cara kerjanya.
Industry, dalam pelbagai bentuknya, mempunyai pemilik. Pemiliknya dapat berbentuk perseorangan, persekutuan dagang perseroan terbatas, koperasi, perusahaan Negara (perum, perjan, persero), perusahaan daerah. Kepemilikan tersebut ikut menentukan bentuk/cara pengelolaan, sedang pengelolaan harus memahami struktur dasar industry karena hal itu menentukan kondisi produksinya.
3. Jika pengelolaan disepakati mempunyai batasan (definisi) : “Pengelolaan ialah koordinasi dari faktor produksi untuk memenuhi tujuan organisasi”, dapatlah dikemukakan bahwa pengelolaan itu ialah suatu proses yang melibatkan pelbagai nacan pelaksanaan. Adapun faktor produksi yang harus dikoordinasi ialah :
a. Tanah, sumber daya alam yang menjadi asal bahan baku
b. Modal, sumber daya dana dalam bentuk apapun
c. Tenaga kerja, terlatih maupun tidak, sumber daya manusia yang merubah bahan baku menjadi barang olahan.
d. Pengelolaan (management, entrepreneurship), sumber daya manusia yang menyatukan ketiga faktor di atas menjadi barang/jasa yang diperlukan dan diinginkan.
Adakalanya 4 faktor itu dijadikan 5 faktor, ialah dengan memecah modal menjadi dana/uang dan permesinan.
4. Dalam batasan pengelolaan disebut adanya organisasi, ialah kelompok manusia yang mencari/mencapai tujuannya. Untuk itu pengelolaan mengarahkan/mengkoordinasi usaha mereka yang terlibat.
Caranya ialah :
a. Memisahkan pengelolaan menjadi 3 jenjang pertanggungjawaban, ialah :
- Pengelola puncak (top management) : yang mengkoordinasi usaha tingkat tertinggi, bertanggungjawab terhadap/atas seluruh kegiatan perusahaan. Pengelola ini menentukan kebijaksanaan umum dan rencana jangka panjang, membuat tata cara pelaksanaan kebijaksanaan dan rencana perluasan usaha dan hal-hal baru.
- Pengelola menengah (middle management), yang bertanggungjawab atas bagian besar perusahaan dan mencakup operasi/pelaksanaan kegiatan tertentu, membuat rencana untuk melaksanakan pengelola puncak.
- Pengelola pengawasan (supervisory management), yang bertanggunjawab atas bagian kecil yang khusus dari organisasi. Pengelola ini bertanggungjawab langsung atas penugasan pekerjaan (job management) kepada orang tertentu, menilai hasil kerja mereka dan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
b. Memisahkan pengelolaan dalam fungsi dasar agar dengan demikian tiap bagian dari kerja memperoleh perhatian yang cukup.
Fungsi dasar pada pengelolaan intinya ialah : perencanaan, pelaksanaan, dan pengkajian. Yang 3 ini dapat dikembangkan menjadi 4 : perencanaan, pengaturan (pengorganisasian), pengarahan, pengawasan/pengendalian (controlling), atau 5 : perencanaan, pengaturan, pengarahan/pengomandoan, pengkoordinasian, pengendalian/pengawasan.
5. Dalam suatu industry yang menjadi pusat terpenting ialah barang yang akan dijual, produk industry itu. Demi produk itulah, sebenarnya semua berkisar : organisasi pengelolaan, pabrik perlengkapan, bahan dan tenaga kerja. Produk dan yang menjadi sumber laba, sesuatu yang menjadi perangsang orang bekerja. Lebih banyak produk dan lebih tinggi mutunya adalah akhir yang dikejar daya guna baik produksi itu berwujud barang atau jasa.
Pengelolaan harus mengetahui produknya, meyakini adanya permintaan terhadapnya, menyiapkan perusahaannya untuk menangani, menemukan bagan pembuatan/penyediaan barang, ongkosnya, harganya,dan menjaga dari persaingan yang merugikan.
6. Konsumen, para pemakai, umumnya membeli berdasarkan hal berikut :
a. Penampilan – apakah barang itu bentuknya menarik ?
b. Kemudahan memakai – dapatkah segera dipergunakan ?
c. Manfaat – apakah memenuhi keinginan ?
d. Keawetan – dapatkah dipakai dalam waktu lama ?
e. Ongkos penggunaan – mudah penggunaan dan perawatannya ?
f. Harga – sesuai dengan urgensi penggunaan ?
g. Banyak jenis dan ukuran – jenis ukurannya memenuhi pelbagai keinginan?
Untuk barang setengah jadi masih ditambah lagi dengan :
a. Kecocokan, keawetan, mutu – memenuhi persyaratan untuk dijadikan barang jadi ?
b. Pasokan yang mantap –memenuhi permintaan bersinambung dalam jumlah yang diperlukan ?
c. Harga-harga jadi nanti masih dapat dijual dengan harga yang bersaing?
7. Dalam garis besar, maka beberapa hal berikut menjadi butir-butir yang dihadapi pengelola industry :
a. Pengelolaan pelaksanaan kerja (operational management)
- Struktur pengelolaan
- Analisis pelaksanaan kerja
- Resiko dan perkiraan
- Pembelanjaan (tinancing) dan penganggaran (budgeting)
b. Perencanaan sumber daya
- Penelitian dan pengembangan
- Fasilitas fisik
- Perencanaan produksi
- Peningkatan daya menghasil
c. Pengendalian (controlling) barang hasil
- Aliran barang hasil (flow of product)
- Aliran material
- Kendali jumlah
- Kendali mutu
d. Pengelolaan tenaga kerja
- Penerimaan dan pelatihan
- Hubungan karyawan – pengelola
- Kerja dan upah
- Motivasi
e. Koordinasi organisasi
- Pemasaran
- Pengendalian intern
- Tantangan

STRUKTUR INDUSTRI

1. Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan masyarakat disebut dengan barang. Barang ini berupa :
a. Benda : Mempunyai wujud, baik bahan mentah maupun bahan jadi.
b. Jasa : Tidak berwujud
Benda mula-mula diperoleh dari sumber daya alam. Terdiri dari sector pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan) dan sumber daya pertambangan. Agar dapat bermanfaat, sumber daya yang diperoleh itu harus dijadikan benda. Pengalihan dari wujud satu ke yang lain dilakukan oleh industry.
Dilihat dari tingkatan proses pengalihan wujud barang, dibedakan antara industry primer, sekunder dan tersier.
a. Industry primer
Ialah industry yang kegiatannya ditujukan untuk memperoleh bahan mentah dari sumber daya alam, baik kegiatan genetic maupun ekstraktif. Industry yang bergerak di bidang ini terlibat dalam kegiatan produktif tingkat pertama. Apa yang dihasilkan dapat langsung dimanfaatkan/dikonsumsikan dijual lagi menjadi bahan baku industry lain.
b. Industry sekunder
Ialah industry yang mengolah lebih lanjut bahan baku yang dipasok dari industry primer. Industry sekunder ini merubah bahan baku menjadi bahan jadi dan ia disebut industry pembikinan (manufactur). Pengolahan bahan baku dapat dilakukan dengan :
a. Merubah bentuk fisik (missal : batang kayu menjadi papan)
b. Merubah bentuk kimia (missal : bijih besi menjadi lempeng besi)
Industry manufactur pada hakekatnya memberi nilai tambah (added value) kepada bahan masukan.
c. Industry tersier
Ialah industry yang menyelenggarakan pelbagai pelayanan jasa. Ia meliputi :
a. Pemasaran barang yang dihasilkan industry primer maupun sekunder
b. Pemasaran/pemenuhan kebutuhan kelompok maupun perseorangan
2. Perekonomian suatu Negara didukung oleh pelbagai sector kegiatan. Pendapatan Negara sebagian berasal dari hasil yang dijual oleh kegiatan tersebut. Sesuai perubahan/kemajuan peradaban, setelah melewati masa berburu dan kemudian terbentuknya pasar, pendapatan Negara ditopang terutama oleh pertanian dan kemudian oleh industry atau gabungan keduanya dalam pelbagai perbandingan/bobot.
Sector industry, yang terdiri dari kegiatan industry primer, sekunder dan tersier, mempunyai sumbangan dalam perolehan/menunjang pendapatan Negara. Besar kecilnya sumbangan masing-masing kegiatan itu dalam ekonomi keseluruhan berbeda dari Negara ke Negara, bahkan dalam satu Negara perbedaan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu.
Besarnya pendapatan Negara dari kegiatan masing-masing industry (primer, sekunder, tersier) disebut struktur industry. Jika dilihat dari sudut pandang system, pendapatan Negara keseluruhan merupakan semesta, pendapatan dari sector industry menjadi system dan kegiatan primer, sekunder dan tersier menjadi subsistmemnya.
3. Industry primer, sekunder dan tersier masing-masing berkembang dan tingkat perkembangan (cepat-lambat, tinggi-rendah) itu tidak perlu sama. Dengan demikian beda perubahan itu terjadi antara ketiga kegiatan industry itu dan juga di dalam masing-masing kegiatan. Tetapi bagaimanapun perubahan itu akan berpengaruh kepada saham/konstribusi mereka masing-masing dalam pendapatan Negara, dalam arti bahwa jika semula Negara memperoleh sumber pendapatan terutama dari industry primer, peran itu dapat digantikan oleh industry sekunder atau tersier. Jika hal itu terjadi dikatakan ada pergantian struktur industry. Pergantian (atau lebih umum disebut perubahan) struktur ialah perubahan kepentingan nisbi (relative importance) dari pelbagai kegiatan perekonomian (dan salah satu sector perekonomian ialah industry). Hakekatnya perubahan struktur itu merujuk kepada variasi laju pertumbuhan pelbagai sector yang langsung bersinambung.
4. Perubahan struktur dapat terjadi karena kekuatan pasar dan kebijaksanaan pemerintah. Keduanya dapat menuntun ke perubahan yang bersifat umum (berlaku menyeluruh di kegiatan industry).
Kekuatan pasar yang bersifat umum umpamanya kebijakan keuangan (fiscal, pajak, kurs valuta, proteksi, upah tenaga kerja. Yang bersifat khusus dapat dicontohkan soal penanaman modal (PMA, PMDN), pembelanjaan pemerintah, aturan persaingan.
Dalam pembangunan nasional, Indonesia sedang menjalankan perubahan struktur ekonomi keseluruhan. Jika sebelumnya kekuatan perekonomian didukung terutama oleh pertanian, maka hal ini secara bertahap akan dirubah. Industry akan menjadi kekuatan pendukung utama dengan pertanian yang tangguh dibelakangnya.

CIRI PENGUSAHAAN MIGAS
1. Mengandung resiko tinggi (high risk)
- Resiko ini hanya berkaitan dengan kembalinya dana yang telah dikeluarkan
- Industry memperhitungkan masa ekonomis 15 tahun
2. Memerlukan teknologi tinggi (high teknologi)
- Sering terdapat adanya jebakan :
 Dangkal sampai dalam sekali
 Bawah tanah darat maupun bawah air
 Daerah panas sampai dingin
 Padang pasir sampai hutan belantara
3. Memerlukan modal besar (high cost)
- Penyebaran tempat permintaan
- Keadaan geografi negara
- Wawasan strategi
- Pemasaran minyak bumi dan hasilnya
- Kemajuan teknologi

DASAR FALSAFAH PENGUSAHAAN MIGAS
1. Cadangan migas adalah sesuatu bahan tambang yang besarnya terbarui. Orang harus mengusahakan agar bahan ini :
a. Bermanfaat dalam waktu yang lama
b. Ditarik/diambil sebanyak-banyaknya
c. Diusahakan dengan ongkos yang serendah-rendahnya
2. Karena tak terpebarui, cara penambahannya hanya dapat dilakukan dengan setiap waktu menambah penemuan baru dari tempat lain.
3. Penambahan cadangan diperoleh dengan :
a. Eksplorasi : paling murni, memerlukan lahan, biaya tinggi
b. Pengusahaan tahap dua tidak memerlukan lahan baru, perlu teknologi canggih
c. Pengusahaan tahap lanjut tidak memerlukan lahan baru, perlu teknologi canggih
4. Dalam merencanakan kegiatan eksplorasi perlu ditelaah aspek :
a. Besarnya cadangan
- Yang mungkin besar jumlahnya, tetapi belum tentu diperoleh
- Yang mungkin tidak besar jumlahnya, tetapi tingkat penemuannya besar
b. Geologi
- Pengaruh dikawasan/tempat
- Migrasi dan jebakan
c. Pelaksanaan kerja/operasional
- Dekat kemudahan yang ada
- Dimana pun
d. Pelaku
5. Sekali sudah dapat diketahui besar cadangan yang ditemukan maka pengusahaan dimulai dan harus menelaah :
- Menguntungkan tidaknya pengusahaan
- Kemana hasil akan dibawa
- Tersedia tidaknya pelaku

Selasa, 30 Maret 2010

PENILAIAN FORMASI

I.1 Latar Belakang
Dugaan adanya potensi hidrokarbon pada suatu area didapat dari penelitian geologi dan geofisika (seismic, magnetic, dan gravitasi). Data yang diperlukan untuk membuktikan ada atau tidaknya potensi hidrokarbon pada suatu area yaitu data permukaan (peta geologi dan measured stratigrafi / stratigrafi terukur) dan data di bawah permukaan (seismic, logging, coring dan cutting). Dari data permukaan seismic kemudian dilakukan untuk mendapatkan data di bawah permukaan berupa litologi batuan. Jika litologi batuan mengindikasikan adanya suatu reservoir, maka untuk membuktikan ada tidaknya hidrokarbon dilakukan pemboran lubang sumur serta serangkaian pengukuran di dalam sumur (logging) dan evaluasi data hasil rekaman untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Logging yaitu suatu kegiatan / proses perekaman sifat – sifat fisik batuan reservoir dengan menggunakan wireline log.
Salah satu faktor untuk menentukan kualitas sumur adalah dengan melakukan penilaian formasi batuan (evaluasi formasi). Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasi pengukuran lubang sumur (logging). Penilaian formasi dapat dilakukan dengan interpretasi pintas / quick look atau dengan menggunakan software. Interpretasi pintas / quick look adalah membuat suatu evaluasi log pada zona bersih (clean formation) dengan cepat di lapangan tanpa menggunakan koreksi dampak lingkungan lubang bor.
Penilaian formasi dilakukan dengan interpretasi memakai 3 log, yaitu:
1. Log yang menunjukan zona permeable :
 Log SP ( Spontaneous Potential Log )
 Log GR ( Gamma Ray Log )
2. Log yang mengukur resistivitas formasi :
 IDL / LLD ( Log Deep Resistivity )
 ILM / LLM ( Log Medium Resistivity )
 MSFL ( Micro Resistivity Log )
3. Log yang mengukur porositas :
 Log Density ( RHOB )
 Log Neutron ( NPHI )
 Log Sonic ( DT )



BAB II
DASAR TEORI

II.1 Teori Dasar
Untuk memastikan ada tidaknya suatu reservoir yang prospek di bawah permukaan diperlukan adanya pengukuran terhadap lubang bor (logging). Logging yaitu suatu proses pengukuran (perekaman) sifat – sifat fisik batuan dengan menggunakan wireline log. Dari hasil logging akan didapatkan data log yaitu berupa kurva – kurva yang mengindikasikan sifat – sifat fisik di suatu lapisan batuan dari defleksi kurva – kurva tersebut. Untuk mengetahui seberapa prospek zona yang diukur maka perlu dilakukan adanya suatu evaluasi formasi atau penilaina formasi yang dapat dilakukan dengan interpretasi pintas (quick look) atau denga menggunakan software.
Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (logging) yang digunakan untuk menentukan kualitas sumur.
Tujuan utama evaluasi formasi yaitu :
• Identifikasi reservoir
• Perkiraan cadangan hidrokarbon di tempat
• Perkiraan perolehan hidrokarbon
Penilaian formasi salah satunya dapat dilakukan dengan interpretasi secara pintas (quick look). Penilaian formasi dilakukan dengan interpretasi memakai 3 log, yaitu:
1. Log yang menunjukan zona permeable
 Log SP ( Spontaneous Potential Log )
 Log GR ( Gamma Ray Log )
2. Log yang mengukur resistivitas formasi
 IDL / LLD (Log Deep Resistivity )
 ILM / LLM (Log Medium Resistivity)
 MSFL (Micro Resistivity Log)
3. Log yang mengukur porositas
 Log Density (RHOB)
 Log Neutron (NPHI)
 Log Sonic (DT)
Logging dilakukan dengan memasukkan suatu alat ke dalam lubang bor, dimana lubang bor tersebut memiliki kondisi yang tertentu. Sehingga defleksi kurva – kurva log yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh kondisi lubang bor tersebut dan Lumpur yang digunakan.

II.2 Log - log Yang menunjukan Zona Permeabilitas
II.2.1 Log SP (Spontaneous Potential Log )
Log SP merupakan rekaman nilai beda potensial (millivolt) yang timbul dari suatu elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dan elektroda yang tetap / berada di permukaan. Elektroda ini bergerak melewati berbagai jenis batuan yang berbeda sifat dan kandungan fluidanya.
Perbedaan salinitas antara Lumpur dan fluida di dalam batuan menyebabkan terjadinya defleksi negative dan positif kurva SP yang melewati suatu batuan permeable. Defleksi terbentuk akibat adanya hubungan antara arus listrik dengan gaya – gaya elektromotif ( elektrokimia dan elektrokinetik ) dalam formasi.
Pada Lapisan lempung / shale, Kurva SP menunjukan garis lurus yang disebut “Shale Base Line” ( SBL ) atau garis dasar serpih. Pada formasi yang permeable kurva SP menjauh dari shale base line dan mencapai garis konstan pada lapisan permeable yang cukup tebal. Penyimpangan SP dapat ke kiri atau ke kanan tergantung pada kadar garam dari air formasi dan filtrate Lumpur.
Pada aplikasinya log SP digunakan sebagai berikut :
1. Untuk identifikasi lapisan – lapisan yang permeable
2. Mencari batas – batas lapisan permeable dan korelsi antar sumur berdasarkan batas lapisan itu
3. Menentukan nilai resistivitas air formasi, Rw
4. Memberikan indikasi kualitatif lapisan serpih / sebagai clay indicator
5. sebagai reference kedalaman untuk semua log

II.2.1.1 Prinsip Kerja Log SP
Pengukuran log SP dilakukan dengan cara menurunkan / memasang suatu alat / tool ke dalam lubang dan di permukaan. Dimana suatu elektroda diturunkan ke dalam lubang sumur lalu alat tersebut akan merekam potensial listrik pada berbagai titik dengan reference potensial elektroda di permukaan tanah. Lumpur yang digunakan harus bersifat conductif. Logging speed yang dicapai alat ini bisa mencapai 1500 m/hr.
II.2.1.2 Kelebihan dan Kekurangan Log SP
Log SP memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :
1. Bereaksi hanya pada lapisan permeable
2. Mudah pengukurannya
3. Sebagai indicator lapisan permeable dan non permeable
4. Dapat menentukan batas antara lapisan permeable dan non permeable
Adapun kekurangan – kekurangan dari log SP yaitu :
1. Tidak bekerja pada oil base mud
2. Tidak bereaksi bila Rmf = Rw
3. Dapat terpengaruh arus listrik
4. Tidak berfungsi baik pada formasi karbonat

II.2.2 Log GR (Gamma Ray)
Log Gamma Ray (GR) merupakan hasil suatu pengukuran yang menunjukan besaran intensitas radioaktif yang ada dalam formasi. Log GR biasanya ditampilkan pada kolom pertama, bersama – sama dengan kurva log SP dan Calliper. Biasanya diskala dari kiri ke kanan dalam 0 – 100 atau 0 – 150 GAPI.
Pengukuran GR dilakukan dengan jalan memasukkan alat detektor ke dalam lubang bor. Formasi ytang mengandung unsur – unsur radioaktif akan memancarkan radiasi radioaktif dimana intensitasnya akan diterima oleh detektor dan dicatat dipermukaan.
Oleh karena unsur – unsur radioaktif ( pothasium ) banyak terkandung dalam lapisan shale / clay, maka Log GR sangat berguna berguna untuk mengetahui besar / kecilnya kandungan shale dalam lapisan permeable. Dengan menarik garis GR yang mempunyai harga maksimum dan minimum pada suatu penampang log maka kurva log GR yang jatuh diantara kedua garis tersebut merupakan indikasi adanya lapisan shaly.
Adapun kegunaan log GR secara keseluruhan diantaranya yaitu :
• Evaluasi kandungan serpih Vsh ( volume lempung )
• Menentukan lapisan permeable
• Evaluasi bijih mineral yang radioaktif
• Evaluasi lapisan mineral yang bukan radioaktif
• Korelasi log pada sumur berselubung
• Korelasi antar sumur

II.2.2.1 Prinsip Kerja log GR
Di alam terdapat banyak bahan dasar yang secara alamiah mengandung radioaktifitas, yaitu Uranium (U), Thorium (Tho) dan Potasium (K). Radioaktifitas GR berasal ketiga unsur radioaktif tersebut yang secara kontinyu memancarkan GR dalam bentuk pulsa – pulsa energi radiasi tinggi. Sinar gamma ini mampu menembus batuan dan dideteksi oleh sensor sinar gamma yang umumnya berupa detektor sintilasi. Setiap GR yang terdeteksi akan menimbulkan pulsa listrik pada detektor. Parameter yang direkam adalah jumlah dari pulsa yang tercatat per satuan waktu (cacah GR).
Alat untuk mengukur GR ada dua macam, yaitu :
1. Standart Gammaray Tool (SGT)
2. Natural Gammaray Spectometry Tool (NGT)
SGT mengukur semua GR alamiah yang timbul, depth of investigation SGT kira – kira 10 inchi dan vertical resolutionnya 10 inchi sedangkan NGT selain mengukur semua GR, juga mengukur energi GR dan menentukan konsentrasi 3 macam elemen radiaktif yang biasa ada di alam yaitu ; Uranium (Ur235/238), Potassium (isotop 19K40), Thorium (Th 232) dimana depth of investigationnya kira – kira 15 inchi dan vertical resolutionnya 15 inchi. Adapun alat lain yang digunakan yaitu Induced Gammaray Tools, dalam alat ini dipasang sebuah sumber radioaktif yang memancarkan gammaray dengan energi tinggi. Contohnya adalah alat density log, seperti ; FDC – Formation Density Compensated, dan LDT – Litho Density Tool.

II.3 Log – log Yang Mengukur Zona Resistivitas
Log resistivitas mengukur nilai resistivitas batuan ( solid dan fluida di dalamnya ) yang diperlukan untuk menentukan nilai saturasi air.
Log pada zona resistivitas ada tiga macam, yaitu :
1. Log Deep Resistivity
Log Deep Resistivity yaitu Log yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona uninvated / zona yang tidak terinfasirentangnya sekitar > 3 feet, dimana log ini terbagi menjadi dua maca berdasarkan lumpur yang digunakan saat pemboran, yaitu :
- Induction Deep Log ( ILD ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan fresh water base mud ( air tawar )
- Lateral Deep Log ( LLD ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan salt water mud ( air asin )


2. Log Medium Resistivity
Log Medium Resistivity yaitu log yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona transisi rentangnya sekitar 1.5 – 3 feet. Log ini terdiri dari dua macam, yaitu :
- Induction Medium Log ( ILM ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan water base mud
- Lateral Medium Log ( LLM ), yang mana digunakan jika lumpur yang digunakan salt water mud

3. Log Shallow Resistivity (MSFL dan SFLU)
Log Shallow Resistivity biasa menggunakan log MSFL, yang digunakan untuk mengukur resistivitas pada zona yang terinfasi mud filtrate rentangnya sekitar 1 – 6 feet.
Pada aplikasinya semua kurva log deep, medium, dan shallow direkam memakai electrodes atau coils yang dipasang pada mandrel silindris, dan ditempatkan kurang lebih secara centralized dalam lubang sumur. Alat micro resistivitas memakai sensor yang dipasang pada tapak / pad yang dipaksa menempel pada dinding lubang selama survey.

II.3.1 Log Induction
Log Induction yaitu log yang bekerja pada lumpur air tawar dengan resistivitas formasi < 200 0hm – m, dan Rmf / Rw > 2.0. Alat induction menentukan resistivitas dengan cara mengukur konduktivitas batuan. Dalam kumparan transmitter dialirkan arus bolak balik berfrekuensi tinggi dengan amplitude konstan yang akan menimbulkan medan magnet dalam batuan. Medan magnet ini menimbulkan arus Eddy atau arus Foucault pada gambar di bawah. Besarnya arus ini sama dengan konduktivitas batuan.

Dapat diketahui bahwa lebih baik menggunakan alat induction log jika :
Rmf / Rw > 2.5
Rt < 200 ohm – m
Tebal lapisan lebih dari 10 feet
Bila porositas ada di bawah garis Rw, Tapi Rmf / Rw masih > 2.5 maka alat lateralog di anjurkan untuk dipakai.

II.3.2 Lateral Log
Alat lateral log yang direkayasa untuk mengukur resistivitas batuan yang dibor dengan salty mud atau Lumpur yang sangat konduktif serta dipakai untuk mendeteksi zona – zona yang mengandung hidrokarbon. Selain dengan salty mud, log lateral akan bekerja denga baik pada resistivitas formasi yang > 200 ohm – m dengan Rmf / Rw < 2.0, dimana besarnya lubang bor > 12 inchi, dengan ketebalan lapisan kurang dari 10 feet serta deep invasion ( > 40 inchi ).
Sonde pada alat resistivity ini memiliki elektroda penyangga (bucking electrode) untuk memfokuskan arus survey dan memaksanya mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sonde. Arus yang terfokuskan ini memungkinkan pengukuran dilakukan pada batuan dengan arah yang lebih pasti.
Ini merupakan perbaikan terhadap pengukuran yang memakai arus yang tidak terfokus, yaitu alat ES (Electrical Survey) yang terdahlu, dimana arus survey lebih suka mengalir dalam Lumpur karena resistivitas lumpur yang lebih rendah dari resistivitas batuan.
Alat Lateral log dipakai untuk survey dalam sumur berisi mud ber – resistivitas rendah serta dalam batuan yang resistivitasnya tinggi. Alat Lateralog dapat secara akurat mengukur resistivitas batuan dalam kisaran 0.2 – 40000 ohm-m.

II.4 Log - log Yang Mengukur Zona Porositas
Untuk mengukur besarnya porositas pada suatu zona tertentu, digunakan tiga macam log, yaitu :
II.4.1 Log Densitas
Log density merupakan kurva yang menunjukan nilai densitas (bulk density) batuan yang ditembus lubang bor, dinyatakan dalam gr / cc. Besaran densitas ini selanjutnya digunakan untuk menentukan nilai porositas batuan tersebut. Log density bersama - sama dengan log neutron digunakan untuk mendeteksi adanya hidrokarbon.
Alat density yang modern juga mengukur PEF (Photo Electric Effect) yang berguna untuk menentukan lithologi batuan, mengidentifikasi adanya heavy minerals dan untuk mengevaluasi clay
Alat ini bekerja dari suatu sumber radioaktif dari alat pengukur dipancarkan sinar gamma denga intensitas energi tertentu (umumnya 0.66 mev) menembus formasi / batuan. Batuan terbentuk dari butiran mineral – mineral yang tersusun dari atom – atom yang terdiri dari proton dan electron. Partikel sinar gamma akan membentur electron – electron dsalam batuan, sehingga mengalami pengurangan energi (loose energi). Energi yang kembali (setelah mengalami benturan) akan diterima oleh detector, terpasang dalam sebuah protector berbentuk silinder sepanjang 3 ft,yang selalu menempel pada dinding sumur. Intensitas energi yang diterima pada dasarnya berbanding terbalik dengan kepadatan electron. Makin lemah energi yang lembali maka makin banyak electron – electron dalam batuan, yang berarti makin banyak / padat butiran / mineral penyusun batuan per satuan volume.
Besarkecilnya energi yang diterima oleh detector tergantung dari :
• Densitas matriks batuan
• Porositas batuan
• Densitas kandungan yang ada dalam batuan

II.4.2 Log Neutron
Log porositas yang bersama – sama dengan dengan log densitas digunakan untuk menentukan porositas dan kandungan fluida yang ada di dalamnya. Alat neutron dipakai untuk menentuka primary porosity batuan, yaitu ruang pori – pori batuan yang terisi air, minyak bumi, atau gas.
Cara kerja alat ini yaitu sumber radioaktif Am241Be memancarkan partikel neutron kedalam batuan dengan energi kira – kira 5 Mev. Setelah partikel neutron berbenturan dengan batuan, energi neutron ini berkurang sampai ke level 0.1 – 10 eV (level ephitermal). Karena massa hidrogen yang sama dengan massa neutron, atom hidrogen punya kemampuan paling besar dalam memperlambat partikel neutron dibanding atom- atom lain dalam batuan. Kemudian partikel–partikel neutron yang kembali ditangkap dan dihitung oleh detektor dalam alat pengukur. Kecepatan detektor dalam menghitung partikel–partikel neutron dipengaruhi oleh adanya konsentrasi hidrogen.
Dua buah detektor thermal dipasang 1 – 2 ft di atas sumber radioaktif. Ratio antara jumlah jumlah – jumlah pulsa ( Nn / Nf ) merupakan fungsi porositas. Ratio ini mempunyai pengaruh lubang sumur yang berkurang dan kedalaman penetrasi yang lebih jauh dibanding dengan sistem satu detektor.
Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap Kurva ØN, yaitu :
• Shale / clay
• Kekompakan batuan
• Kandungan air asin / tawar
• Kandungan minyak Kandungan gas
Hal ini tentang defleksi kurva log neutron, semakin ke kanan defleksi kurva maka semakin banyak hidrokarbon yang terkandung, defleksi yang terjauh maka mengindikasikan adanya gas.

II.4.3 Log Sonic
Log sonic merupakan log yang digunakan untuk mendapatkan harga porositas batuan sebagaimana pada log density dan log neutron. Log sonic menggambarkan waktu kecepatan suara yang dikirimkan / dipancarkan ke dalam formasi hingga ditangkap kembali oleh receiver.
Kecepatan suara melalui formasi batuan tergantung terutama oleh matriks batuan serta distribusi porositasnya. Kecepatan suara pada batuan dengan porositas nol dinalakan kecepatan matriks ( tma ), untuk beberapa batuan :
tma pasir lepas = 55.5 sec / ft
tma batu pasir = 51.0 sec / ft
tma batu gamping = 47.5 sec / ft
tma dolomite = 43.5 sec / ft
Makin tinggi harga t pada log sonic makin besar harga porositas batuan.

II.4.3.1 Faktor – faktor yang Berpengaruh pada Kurva t
a. Shale
Shale mempunyai porositas besar meski permeabilitas mendekati nol. Sehingga kandungan shale akan memperbesar nilai t.
b. Kekompakan batuan
Kekompakan memperkecil porositas sehingga akan menurunkan nilai t.
c. Kandungan air
Kandungan air dalam batuan cenderung menyebabkan nilai kurva t membesar.
d. Kandungan minyak
Air (terutama air asin) mempunyai sifat penghantar suara yang lebih baik disbanding minyak. Sehingga adanya minyak akan memperkecil nilai t.
e. Kandungan gas
Gas merupakan penghantar suara yang tidak baik, sehingga akan memperkecil nilai t.

II.4.3.2 Aplikasi log Sonic
• Untuk menentukan sonic porosity ( s )
• Untuk menentukan volume of clay ( Vs )
• Bersama log lain untuk menentukan litologi
• Time – depth relationship
• Menentukan reflection coeficients
• Mechanical properties
• Menentukan kualitas semen CBL – VDL

II.4.3.3 Prinsip Kerja Log Sonic
• Alat sonic mengukur kecepatan suara / sonic dalam formasi
• Transmitter memancarkan suatu “ pressure pulse” berfrekuensi 25 Hz
• Pulsa ini menghasilkan 6 gelombang, yaitu :
 Gelombang compressional dan gelombang refraksi shear yang merambat dalam formasi
 Dua gelombang langsung sepanjang sonde dan di dalam mud
 Dua gelombang permukaan sepanjang dinding lubang sumur (Pseudo Raleigh dan Stoneley)
• Laju / kecepatan gelombang – gelombang itu antara 4000 sampai 25 000 ft / sec tergantung pada litologi
• Sebuah gelombang compressional merambat dari transmitter via mud ke formasi, lalu merambat dalam formasi, lalumerambat dalam mud lagi untuk mencapai receiver
• Transmitter memancarkan satu pulsa
• Suatu rangkaian electronic mengukur waktu dari pulsa ini sampai waktu dimana “the first negative excursion” dideteksi oleh near receiver
• Transmitter memancarkan satu pulsa lagi
• Diukur waktu dari pulsa kedua sampai waktu dimana “the first negative excursion” dideteksi oleh far receiver.
Beda antara kedua waktu tadi lalu dibagi dengan jarak antara receiver – receiver ( span ) sebesar dua ft menghasilkan formation transit times dalam microseconds / ft (sec / ft ).

Compressional transit times bervariasi :
• 40 sec / ft dalam hard formation
• 150 sec / ft dalam soft formation.
LUMPUR PEMBORAN DAN ADDITIVE


JENIS – JENIS LUMPUR PEMBORAN

ZABA dan DOHERTY (1970) mengklasifikasikan lumpur bor terutama berdasarkan fasa fluidanya : air (water base), minyak (oil base) atau gas, sebagai berikut :

Fresh Water Muds (lumpur air tawar)

a. Spud

b. Natural atau Native (alamiah)

c. Bentonite – treated

d. Phospate – treated

e. Organic coloid – treated

f. “Red” atau alkaline – tannate treated

g. Calcium muds

1. Lime – treated

2. Gypsum – treated

3. Calcium – (selain 1 & 2) - treated


Salt Water Muds (air asin)

a. Unsaturated salt water

b. Saturated salt water

c. Sodium silicate


Oil in Water Emulsion

a. Fresh Water (air tawar)

b. Salt Water (air asin)


Oil Base dan Oil Base Emulsion Muds


Gaseous Drilling Fluids

a. Udara atau Natural gas

b. Aerated Muds


FRESH WATER MUDS

Adalah lumpur yang fasa cairnya adalah air tawar dengan (kalau ada) kadar garam yang kecil (kurang dari 10000 ppm = 1 % berat garam). Jenis-jenis lumpur fresh water muds adalah : Spud Mud, Natural Mud, Bentonite – treated mud, Phosphate treated mud, Organic colloid treated mud, “Red” mud, Calcium mud, Lime treated mud, Gypsum treated mud dan Calcium salt.

A. Spud Mud, adalah lumpur yang digunakan pada pemboran awal atau bagian atas bagi conductor casing. Fungsi utamanya adalah untuk mengangkat cutting dan membuka lubang di permukaan.

B. Natural Mud, yaitu dibentuk dari pecahan-pecahan cutting dalam fasa cair, sifat-sifatnya bervariasi tergantung formasi yang di bor. Lumpur ini digunakan untuk pemboran yang cepat seperti pemboran pada surface casing.

C. Bentonite – treated Mud, yaitu mencakup sebagian besar dari tipe-tipe air tawar. Bentonite adalah material paling umum yang digunakan untuk koloid inorganic yang berfungsi mengurangi filtrate loss dan mengurangi tebal mud cake. Bentonite juga menaikkan viscositas.

D. Phospate treated Mud, yaitu mengandung polyphospate untuk mengontrol viscositas gel strength dan juga dapat mengurangi filtrate loss serta mud cake dapat tipis.

E. Organic colloid treated Mud, terdiri dari penambahan pregelatinized starch atau carboxymethyl cellulose pada lumpur yang digunakan untuk mengurangi filtration loss pada fresh water mud.

F. Red Mud, yaitu mendapatkan warnanya dari warna yang dihasilkan oleh treatment dengan cautic soda dan gueobracho (merah tua). Jenis lumpur ini adalah alkaline tannate treatment dengan penambahan polyphospate untuk lumpur dengan pH dibawah 10.

G. Calcium Mud, yaitu lumpur yang mengandung larutan calcium (di sengaja). Calcium bisa ditambah dengan bentuk slake lime (kapur mati), semen, plaster (CaSO4) atau CaCl2.


SALT WATER MUD

Lumpur ini digunakan terutama untuk membor garam massive (salt dome) atau salt stringer (lapisan formasi garam) dan kadang-kadang bila ada aliran air garam yang terbor. Filtrate loss-nya besar dan mud-cake-nya tebal bila tidak ditambah organic colloid, pH lumpur dibawah 8, karena itu perlu presentative untuk menahan fermentasi starch. Jika salt mudnya mempunyai pH yang lebih tinggi, fermentasi terhalang oleh basa. Suspensi ini bisa diperbaiki dengan penggunaan attapulgite sebagai pengganti bentonite. Adapun jenis-jenis lumpur salt water mud adalah : Unsaturated salt water mud, Saturated salt-water mud dan Sodium-Silicate muds.

III. OIL-in-WATER EMULTION MUDS (EMULSION MUD)

Pada lumpur ini, minyak merupakan fasa tersebar (emulsi) dan air sebagai sebagai fasa kontinu. Jika pembuatannya baik, filtratnya hanya air. Sebagai dapat digunakan baik fresh maupun salt water mud. Sifat-sifat fisik yang dipengaruhi emulsifikasi hanyalah berat lumpur, volume filtrat, tebal mud cake dan pelumasan. Segera setelah emulsifikasi, filtrate loss berkurang. Keuntungannya adalah bit yang lebih tahan lama, penetration rate naik, pengurangan korosi pada drillstring, perbaikan pada sifat-sifat lumpur (viskositas dan tekanan pompa boleh/dapat dikurangi, water loss turun, mud cake tipis) dan mengurangi balling (terlapisnya alat oleh padatan lumpur) pada drillstring. Viskositas dan gel lebih mudah dikontrol bila emulsifiernya juga bertindak sebagai thinner.

Fresh water oil-in-water emulsion muds adalah lumpur yang mengandung NaCl sampai 60,000 ppm. Lumpur emulsi ini dibuat dengan menambahkan emulsifier (pembuat emulsi) ke water base mud diikuti dengan sejumlah minyak yang biasanya 5 – 25% volume. Jenis emulsifier bukan sabun lebih disukai karena ia dapat digunakan dalam lumpur yang mengandung larutan Ca tanpa memperkecil emulsifiernya dalam hal efisiensi. Emulsifikasi minyak dapat bertambah dengan agitasi (diaduk).

IV. OIL BASE DAN OIL BASE EMULSION MUD

Lumpur ini mengandung minyak sebagai fasa kontinunya. Komposisinya diatur agar kadar airnya rendah (3 – 5% volume). Relatif lumpur ini tidak sensitif terhadap kontaminan. Tetapi airnya adalah kontaminan karena memberi efek negatif bagi kestabilan lumpur ini. Untuk mengontrol viskositas, menaikkan gel strength, mengurangi efek kontaminasi air dan mengurangi filtrate loss, perlu ditambahkan zat-zat kimia.

Manfaat oil base mud didasarkan pada kenyataan bahwa filtratnya adalah minyak karena itu tidak akan menghidratkan shale atau clay yang sensitif baik terhadap formasi maupun formasi produktif (jadi ia juga untuk completion mud). Kegunaan terbesar adalah pada completion dan work-over sumur. Kegunaan lain adalah untuk melepaskan drillpipe yang terjepit, mempermudah pemasangan casing dan liner.

Oil base emulsion dan lumpur oil base mempunyai minyak sebagai fasa kontinu dan air sebagai fasa tersebar. Umumnya oil base emulsion mud mempunyai manfaat yang sama seperti oil base-mud, yaitu filtratnya minyak dan karena itu tidak menghidratkan shale/clay yang sensitif. Perbedaan utamanya adlah bahwa air ditambahkan sebagai tambahan yang berguna (bukan kontaminan). Air yang teremulsi dapat antara 15 – 50% volume, tergantung densitas dan temperatur yang diinginkan (dihadapi dalam pemboran). Karena air merupakan bagian dari lumpur, maka lumpur ini dapat mengurangi bahaya api, dan pengontrolan flow propertinya dapat seperti water base mud.

V. GASEOUS DRILLING FLUID

Digunakan untuk daerah-daerah dengan formasi keras dan kering. Dengan gas atau udara dipompakan pada annulus, salurannya tidak boleh bocor.

Keuntungan cara ini adalah penetration rate lebih besar, tetapi adanya formasi air dapat menyebabkan bit balling (bit dilapisi cutting/padatan) yang merugikan. Juga tekanan formasi yang besar tidak membenarkan digunakannya cara ini. Penggunaan natural gas membutuhkan pengawasan yang ketat pada bahaya api. Lumpur ini juga baik untuk completion pada zone-zone dengan tekanan rendah.

Suatu cara pertengahan antara lumpur cair dengan gas adalah aerated mud drilling dimana sejumlah besar udara (lebih dari 95%) ditekan pada sirkulasi lumpur untuk memperendah tekanan hidrostatik (untuk lost circulation zone), mempercepat pemboran dan mengurangi biaya pemboran.

II. ADDITIVE LUMPUR PEMBORAN

Additive lumpur pemboran adalah material-material yang ditambahkan untuk merawat lumpur agar sesuai sifat-sifatnya dengan yang dibutuhkan.

A. Material Pemberat Lumpur

Material yang ditambahkan untuk menaikkan berat jenis lumpur atau disebut juga dengan weight material. Seperti : Barite atau Barium Sulfate, Calcium Carbonate untuk oil base mud dan Galena.

B. Material Pengental Lumpur

Zat kimia pengental lumpur merupakan bahan untuk menaikkan viskositas dari lumpur bor. Material ini termasuk viscosifier. Seperti : Wyoming bentonite, High Yielding Clay, Attapulgite clay untuk salt water mud dan Extra high yield bentonite.

C. Material Pengencer Lumpur

Zat kimia pengencer lumpur ini makdusnya adalah zat kimia yang digunakan untuk menurunkan viskositas lumpur bor atau disebut juga Thinner. Seperti : Chrome lignosulfonate, Alkaline lignite, Sodium Acid Pyrophospate, dll.

D. Filtration Loss Control Agent

Filtration Loss Control Agent maksudnya adalah bahan-bahan untuk mengurangi filtration loss dan menipiskan mud cake. Seperti : Pregelatinized Starch, Sodium Carboxymethylcellulose, dll.

E. Lost Circulation Material

Bahan ini untuk menyumbat bagian yang menimbulkan lost circulation. Jadi bahan untuk menghentikan lost circulation. Seperti : Blended Fiber, Graded Mica, Ground walnut hulls, dll.

CARA UNTUK KUNCI FOLDER
DENGAN
COMMAND PROMPT

Dah lama banget neh gua cari trik ini, soale selama beberapa bulan ini saya hanya menggunakan software untuk memproteksi file dan sangat lama memproteksinya, apalagi kalo filenya gede, lama pula menghilangkan proteksinya. Tiba-tiba disuatu hari aku ditawari temenku suatu software yang bisa memproteksi sebuah folder, tapi sayang saya tidak terlalu menyukai software tersebut dikarenakan setelah folder diproteksi, icon folder yang tadinya kuning berubah menjadi folder yang masih tetap berwarna kuning, tapi ada gembok disisinya kayak thumbail artikel ini tuh. Yang pasti kalo ada yang melihat pasti disangkanya folder yang sangat rahasia sekali, itulah kelemahannya, tapi ternyata kawan apabila sebuah folder sudah diproteksi software tersebut tidak akan bisa dihapus kecuali anda mengetahui password-nya, hmmm... keren juga, hehehe... Apabila ada yang tertarik dengan software untuk memproteksi file aja sangat lama, bisa download disini atau ada pula yang tertarik dengan software yang ditawarkan temenku untuk memproteksi folder, silahkan download disini. Oke deh sesuai judul saya akan memberitahukan trik ini kepada anda semua yang sebelumnya saya dapatkan triknya dari sini dan berikut ini cara-caranya:

1. Buka Start -> All Programs -> Accessories -> Notepad

2. Copy dan paste kode berikut ke notepad

cls
@ECHO OFF
title Folder Locker
if EXIST "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}" goto UNLOCK
if NOT EXIST Locker goto MDLOCKER
:CONFIRM
echo Are you sure u want to Lock the folder(Y/N)
set/p "cho=>"
if %cho%==Y goto LOCK
if %cho%==y goto LOCK
if %cho%==n goto END
if %cho%==N goto END
echo Invalid choice.
goto CONFIRM
:LOCK
ren Locker "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
attrib +h +s "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
echo Folder locked
goto End
:UNLOCK
echo Enter password to Unlock folder
set/p "pass=>"
if NOT %pass%==type your password here goto FAIL
attrib -h -s "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}"
ren "Control Panel.{21EC2020-3AEA-1069-A2DD-08002B30309D}" Locker
echo Folder Unlocked successfully
goto End
:FAIL
echo Invalid password
goto end
:MDLOCKER
md Locker
echo Locker created successfully
goto End
:End


3. Kemudian simpan file notepad tersebut dengan nama Locker.bat

4. Tutup dan kemudian buka lagi file tersebut, dan akan tertera perintah untuk memasukkan password (Enter Password) untuk membuka kunci folder

5. Ketikkan kode password Anda

6. Klik lagi, dan akan tertampil perintah "Do you want to lock the file Y/N".

7. Ketikkan “Y” dan tekan Enter.
Cara Mudah Proteksi komputer
dari
virus tanpa program Antivirus & Firewall


Untuk mencegah virus, trojan, worm dan sejenisnya dengan memakai antivirus?, belum tentu berguna. Karena virus selalu lebih baru dari antivirus, kalau proteksi dengan program firewall & Antivirus RTS? (Real Time System), bisa juga... cumannya komputer anda akan berjalan lebih lambat, karena program tersebut residen di memory dan memakan system resource lagi pula setiap anda membuka program baru, selalu akan muncul pertanyaan apakah program ini boleh dijalankan.

Jadi solusi yang aman, cepat dan praktis bagaimana? Nah baca lebih lanjut artikel ini. Artikel ini sengaja ditulis bagi anda yang ingin mencegah kerusakan system, file dan data anda tanpa perlu campur tangan antivirus dan firewall alias MANUAL.

Pertama-tama akan kami jelaskan definisi dan bagaimana virus, trojan, worm dan sejenisnya bisa masuk ke dalam sistem komputer anda.

1. Virus sebenarnya lain dengan trojan atau worm, tapi pada prakteknya penyebarannya virus banyak di maanfaatkan oleh program worm dan trojan. Trojan adalah sebuah program yang dapat dijalankan (biasanya ber-ekstension EXE) oleh pengguna komputer dan ketika program tersebut dijalankan, dia akan merubah sesuatu dari sistem komputer kita (pada umumnya registri windows yang diubah). Nah kalau virus itu residen di memori dan dia akan merubah file yang biasanya ber-ekstension EXE atau COM dan kadang-kadang file tersebut menjadi rusak. Kalau worm (cacing) merupakan program kecil yang berupa script yang bisa nempel di mana aja, bahkan bisa nempel di html file (file website).
Program antivirus pada umumnya menggabungkan semua worm dan trojan dalam kategori VIRUS, cuma mungkin dikasih kode virusnya contoh yang worm di kasih kode W depannya baru nama worm tersebut (contoh: w32/sober) dan kita juga akan menggangapnya sama karena semua itu merusak sistem file komputer. Intinya virus bisa berupa atau berfungsi seperti trojan/worm dan sebaliknya juga, apalagi kalau file tersebut telah ter-infeksi, otomatis akan menjadi file trojan/worm juga, karena kalau pengguna membukanya akan meng-infeksi file-file lainnya.

2. Penyebaran virus dulunya hanya bisa melalui media luar seperti disktet, tapi di jaman ini virus pada umumnya memanfaatkan teknologi internet untuk menyebar luas. Cara masuknya bisa melalui E-mail (attachment), mirc, messenger (kirim/download file), download dr situs (terutama situs porno) atau bahkan memanfaatkan kelemahan dari sistem browser kita. Banyak cara pembuat virus untuk menjebak orang supaya tertarik untuk men-download dan membuka file yang ber-virus, antara lain dengan iming-iming gambar porno, gambar lucu, tools yang berguna buat anda, cara dapat uang, games bagus, hingga yang baru-baru ada pesan dr FBI/CIA untuk anda.

Sebenarnya cara mengatasi virus itu cukup mudah, antara lain:

1. Jangan membuka atau menerima file yang di dapat dr email, mirc dan messenger kalau anda belum kenal dengan pengirimnya dan belum yakin file itu berisi virus.
2. Kalau anda browser ke situs yang tidak anda kenal, matikan program java & java script. Matikan juga fitur install auto atau install on demand supaya program yang berisi virus tidak akan masuk secara otomatis ke komputer anda.
3. Kalau membuka disket, CD, DVD, USB drive dan media luar apapun bentuknya, scan dahulu dengan program antivirus untuk memastikan itu benar-benar aman.

Tips di atas mungkin akan mencegah masuknya virus ke komputer anda, tapi tidak akan 100% pasti komputer anda tidak terkena virus, bisa saja anda kecolongan. Lebih dari 90% komputer yang terkoneksi di Internet pernah terkena virus. Nah untuk mengatasi supaya anda aman dari virus, walaupun virus tersebut sempat masuk ke komputer anda, berikut ini adalah caranya:

1. Virus pada umumnya akan merusak dan memperlambat proses kerja komputer. Untuk menghindari kerusakan yang ditimbulkan virus, anda harus punya cadangan penyimpanan data atau file system. Untuk itulah backup system & data sangat diperlukan, apalagi kita tidak akan mengetahui virus di masa yang akan datang akan secanggih apa dan efek kerusakan yang ditimbulkan sejauh apa. cara backup pada winXp dan winme dengan create restore point dahulu di program> accesories> system tools> system restore, win98 bisa pakai Microsoft Backup dengan membackup folder windows semuanya. Khusus untuk data, Winxp dan winme juga harus menggunakan Microsoft Backup, karena system restore tidak 100% mengembalikan data anda.

Kalau anda males melakukannya secara manual, winxp dan winme sudah otomatis melakukannya setiap anda mematikan komputer anda, Untuk win98 satu-satunya cara hanya memakai program system schedule windows atau program lainnya yang berfungsi sebagai otomatis backup, ketika komputer lagi idle. tapi untuk pastinya, winxp dan winme juga harus memakai program tersebut supaya bila terjadi apa-apa, anda tinggal me-restore kembali. Bila komputer anda hari ini terkena virus, anda tinggal restore system sebelumnya atau yang kemarin.

2. Cara ini adalah untuk mencegah virus merusak file system kita yang biasanya berakhiran EXE, dan Sebelum anda melakukan hal ini, anda harus terlebih dahulu membackup system windows anda (baca keterangan no 1 di atas), karena penulis takut anda melakukan kesalahan yang dapat berakibat fatal terhadap system anda. Anda juga harus mempunyai dasar Windows untuk melakukan ini, kalau tidak, anda akan bingung dan kesulitan untuk memahaminya.

Caranya cukup mudah, anda tinggal merubah attribut dari file EXE anda menjadi READ ONLY alias cuma bisa dibaca, tidak bisa ditulis. caranya bisa anda menggunakan SEARCH dari windows anda, kemudian cari semua program yang ber-ektenstion EXE (search key-nya *.exe) di folder windows. Setelah itu blok semua program yang tampil (atau tekan ctrl+a) terus klik kanan pilih properties. Setelah itu pilih READ-ONLY di bagian bawah kotak pilihan atributes. Bagi yang tahu DOS (command prompt) bisa menggunakan perintah ATTRIB, fungsinya sama saja dengan cara di atas. contoh: c:\windows>attrib +r *.exe

Hal ini akan mencegah virus untuk merubah atau merusak file-file tersebut, karena pilihan tadi mematikan fitur untuk merubah file-file tersebut. Kalau anda ingin lebih yakin virus bisa mendeteksi hal tersebut, anda bisa tambahkan pilihan HIDDEN (menyembunyikan file tersebut) di sebelah kanan dari READ ONLY. Dengan kedua pilihan tersebut virus-virus pada umumnya tidak akan dapat menginfeksi file tersebut. Kalau anda ingin menampakan file HIDDEN ketika membuka folder di komputer anda, anda bisa pilih "show all hidden files" di "folder option".


Anda juga bisa melakukan hal di atas ke semua folder komputer anda, kalau anda merasa hal ini perlu dilakukan, atau mungkin dilakukan juga ke file lain yang bukan ber-ekstensi EXE atau COM. Cara ini adalah cara yang paling efektif dan telah diuji coba oleh penulis. Satu hal yang penting diketahui, kalau anda ingin melakukan penghapusan atau perubahaan ataupun anda sering meng-update file yang ber-ekstensi EXE tersebut, anda harus ingat untuk membuka proteksi read-only atau hidden tersebut. Kalau tidak file tersebut tidak akan bisa dihapus atau diupdate, dan akan muncul pesan error.

Ini adalah salah satu cara untuk memproteksi file, cara lainnya dan cara Untuk mengetahui cara virus merusak/merubah file, membasmi atau menghapus virus secara manual, akan penulis bahas di kesempatan lain.