Kamis, 08 April 2010

WINDOWS ORIGINAL

KHUSUS TEMEN-TEMEN AKAMIGAS JIKA ADA YANG BERMINAT UNTUK MENDAPATKAN WINDOWS ORIGINAL BISA HUBUNGIN LANGSUNG. HARGA BERVARIASI TERGANTUNG OS YANG DIGUNAKAN

UNTUK

XP Pro.............................Rp 150.000,-
Vista Ultimate................Rp 200.000,-
Windows 7 ultimate......Rp 250.000,-

Dijamin Original
Jika Ada yang berminat. bisa hubungin lngsung dikampus

MICROSOFT OFFICE PRO n PRO Plus 2010 ORIGINAL

JIKA ADA YANG BERMINAT DENGAN MICROSOFT OFFICE 2010 GENUINE (DIJAMIN 100%)

JIKA KALIAN BERMINAT............ KALIAN BISA NULIS COMENT.

HARGA BERSAING

Cuma Rp 250.000,-

FIELD MANAGEMANT (Manajemen Lapangan)

PENGELOLAAN INDUSTRI

1. Dalam suatu system ekonomi, secara garis besar ada 4 proses besar yang mencakup penanganan barang :
a. Penyediaan bahan baku yang diperlukan dalam ekonomi modern, umpama bahan tambang dan bahan bakar, makanan dari tumbuhan maupun hewan, bahan tenun, kayu, batu, pasir, kulit dan sebagainya.
b. Pemrosesan bahan baku menjadi bentuk lain, bahan olahannya baik barang jadi maupun setengah jadi. Ini dilakukan di pabrik.
c. Pembagian (distribusi) bahan baku dan bahan olahannya ke para pengguna.
d. Jasa yang melayani semua kegiatan tersebut.
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, ada esensi yang harus difahami dengan baik, ialah bahwa pelakunya, manusianya. Itu menjadi objek sekaligus subjek ekonomi : ia membuat barang dan menjual jasa untuk orang lain, tetapi juga menerima/mendapatkan barang dan membeli jasa orang lain.
2. Kegiatan tersebut dalam butir 1a dan 1b merupakan lingkup industry. Untuk memenuhi keperluan dan keinginan manusia, ada ratusan ribu pabrik yang mengolah dan menghasilkan barang olahan. Pabrik itu berbeda pemilik dan cara kerjanya.
Industry, dalam pelbagai bentuknya, mempunyai pemilik. Pemiliknya dapat berbentuk perseorangan, persekutuan dagang perseroan terbatas, koperasi, perusahaan Negara (perum, perjan, persero), perusahaan daerah. Kepemilikan tersebut ikut menentukan bentuk/cara pengelolaan, sedang pengelolaan harus memahami struktur dasar industry karena hal itu menentukan kondisi produksinya.
3. Jika pengelolaan disepakati mempunyai batasan (definisi) : “Pengelolaan ialah koordinasi dari faktor produksi untuk memenuhi tujuan organisasi”, dapatlah dikemukakan bahwa pengelolaan itu ialah suatu proses yang melibatkan pelbagai nacan pelaksanaan. Adapun faktor produksi yang harus dikoordinasi ialah :
a. Tanah, sumber daya alam yang menjadi asal bahan baku
b. Modal, sumber daya dana dalam bentuk apapun
c. Tenaga kerja, terlatih maupun tidak, sumber daya manusia yang merubah bahan baku menjadi barang olahan.
d. Pengelolaan (management, entrepreneurship), sumber daya manusia yang menyatukan ketiga faktor di atas menjadi barang/jasa yang diperlukan dan diinginkan.
Adakalanya 4 faktor itu dijadikan 5 faktor, ialah dengan memecah modal menjadi dana/uang dan permesinan.
4. Dalam batasan pengelolaan disebut adanya organisasi, ialah kelompok manusia yang mencari/mencapai tujuannya. Untuk itu pengelolaan mengarahkan/mengkoordinasi usaha mereka yang terlibat.
Caranya ialah :
a. Memisahkan pengelolaan menjadi 3 jenjang pertanggungjawaban, ialah :
- Pengelola puncak (top management) : yang mengkoordinasi usaha tingkat tertinggi, bertanggungjawab terhadap/atas seluruh kegiatan perusahaan. Pengelola ini menentukan kebijaksanaan umum dan rencana jangka panjang, membuat tata cara pelaksanaan kebijaksanaan dan rencana perluasan usaha dan hal-hal baru.
- Pengelola menengah (middle management), yang bertanggungjawab atas bagian besar perusahaan dan mencakup operasi/pelaksanaan kegiatan tertentu, membuat rencana untuk melaksanakan pengelola puncak.
- Pengelola pengawasan (supervisory management), yang bertanggunjawab atas bagian kecil yang khusus dari organisasi. Pengelola ini bertanggungjawab langsung atas penugasan pekerjaan (job management) kepada orang tertentu, menilai hasil kerja mereka dan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.
b. Memisahkan pengelolaan dalam fungsi dasar agar dengan demikian tiap bagian dari kerja memperoleh perhatian yang cukup.
Fungsi dasar pada pengelolaan intinya ialah : perencanaan, pelaksanaan, dan pengkajian. Yang 3 ini dapat dikembangkan menjadi 4 : perencanaan, pengaturan (pengorganisasian), pengarahan, pengawasan/pengendalian (controlling), atau 5 : perencanaan, pengaturan, pengarahan/pengomandoan, pengkoordinasian, pengendalian/pengawasan.
5. Dalam suatu industry yang menjadi pusat terpenting ialah barang yang akan dijual, produk industry itu. Demi produk itulah, sebenarnya semua berkisar : organisasi pengelolaan, pabrik perlengkapan, bahan dan tenaga kerja. Produk dan yang menjadi sumber laba, sesuatu yang menjadi perangsang orang bekerja. Lebih banyak produk dan lebih tinggi mutunya adalah akhir yang dikejar daya guna baik produksi itu berwujud barang atau jasa.
Pengelolaan harus mengetahui produknya, meyakini adanya permintaan terhadapnya, menyiapkan perusahaannya untuk menangani, menemukan bagan pembuatan/penyediaan barang, ongkosnya, harganya,dan menjaga dari persaingan yang merugikan.
6. Konsumen, para pemakai, umumnya membeli berdasarkan hal berikut :
a. Penampilan – apakah barang itu bentuknya menarik ?
b. Kemudahan memakai – dapatkah segera dipergunakan ?
c. Manfaat – apakah memenuhi keinginan ?
d. Keawetan – dapatkah dipakai dalam waktu lama ?
e. Ongkos penggunaan – mudah penggunaan dan perawatannya ?
f. Harga – sesuai dengan urgensi penggunaan ?
g. Banyak jenis dan ukuran – jenis ukurannya memenuhi pelbagai keinginan?
Untuk barang setengah jadi masih ditambah lagi dengan :
a. Kecocokan, keawetan, mutu – memenuhi persyaratan untuk dijadikan barang jadi ?
b. Pasokan yang mantap –memenuhi permintaan bersinambung dalam jumlah yang diperlukan ?
c. Harga-harga jadi nanti masih dapat dijual dengan harga yang bersaing?
7. Dalam garis besar, maka beberapa hal berikut menjadi butir-butir yang dihadapi pengelola industry :
a. Pengelolaan pelaksanaan kerja (operational management)
- Struktur pengelolaan
- Analisis pelaksanaan kerja
- Resiko dan perkiraan
- Pembelanjaan (tinancing) dan penganggaran (budgeting)
b. Perencanaan sumber daya
- Penelitian dan pengembangan
- Fasilitas fisik
- Perencanaan produksi
- Peningkatan daya menghasil
c. Pengendalian (controlling) barang hasil
- Aliran barang hasil (flow of product)
- Aliran material
- Kendali jumlah
- Kendali mutu
d. Pengelolaan tenaga kerja
- Penerimaan dan pelatihan
- Hubungan karyawan – pengelola
- Kerja dan upah
- Motivasi
e. Koordinasi organisasi
- Pemasaran
- Pengendalian intern
- Tantangan

STRUKTUR INDUSTRI

1. Dalam ilmu ekonomi, kebutuhan masyarakat disebut dengan barang. Barang ini berupa :
a. Benda : Mempunyai wujud, baik bahan mentah maupun bahan jadi.
b. Jasa : Tidak berwujud
Benda mula-mula diperoleh dari sumber daya alam. Terdiri dari sector pertanian (tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan) dan sumber daya pertambangan. Agar dapat bermanfaat, sumber daya yang diperoleh itu harus dijadikan benda. Pengalihan dari wujud satu ke yang lain dilakukan oleh industry.
Dilihat dari tingkatan proses pengalihan wujud barang, dibedakan antara industry primer, sekunder dan tersier.
a. Industry primer
Ialah industry yang kegiatannya ditujukan untuk memperoleh bahan mentah dari sumber daya alam, baik kegiatan genetic maupun ekstraktif. Industry yang bergerak di bidang ini terlibat dalam kegiatan produktif tingkat pertama. Apa yang dihasilkan dapat langsung dimanfaatkan/dikonsumsikan dijual lagi menjadi bahan baku industry lain.
b. Industry sekunder
Ialah industry yang mengolah lebih lanjut bahan baku yang dipasok dari industry primer. Industry sekunder ini merubah bahan baku menjadi bahan jadi dan ia disebut industry pembikinan (manufactur). Pengolahan bahan baku dapat dilakukan dengan :
a. Merubah bentuk fisik (missal : batang kayu menjadi papan)
b. Merubah bentuk kimia (missal : bijih besi menjadi lempeng besi)
Industry manufactur pada hakekatnya memberi nilai tambah (added value) kepada bahan masukan.
c. Industry tersier
Ialah industry yang menyelenggarakan pelbagai pelayanan jasa. Ia meliputi :
a. Pemasaran barang yang dihasilkan industry primer maupun sekunder
b. Pemasaran/pemenuhan kebutuhan kelompok maupun perseorangan
2. Perekonomian suatu Negara didukung oleh pelbagai sector kegiatan. Pendapatan Negara sebagian berasal dari hasil yang dijual oleh kegiatan tersebut. Sesuai perubahan/kemajuan peradaban, setelah melewati masa berburu dan kemudian terbentuknya pasar, pendapatan Negara ditopang terutama oleh pertanian dan kemudian oleh industry atau gabungan keduanya dalam pelbagai perbandingan/bobot.
Sector industry, yang terdiri dari kegiatan industry primer, sekunder dan tersier, mempunyai sumbangan dalam perolehan/menunjang pendapatan Negara. Besar kecilnya sumbangan masing-masing kegiatan itu dalam ekonomi keseluruhan berbeda dari Negara ke Negara, bahkan dalam satu Negara perbedaan ini dapat terjadi dari waktu ke waktu.
Besarnya pendapatan Negara dari kegiatan masing-masing industry (primer, sekunder, tersier) disebut struktur industry. Jika dilihat dari sudut pandang system, pendapatan Negara keseluruhan merupakan semesta, pendapatan dari sector industry menjadi system dan kegiatan primer, sekunder dan tersier menjadi subsistmemnya.
3. Industry primer, sekunder dan tersier masing-masing berkembang dan tingkat perkembangan (cepat-lambat, tinggi-rendah) itu tidak perlu sama. Dengan demikian beda perubahan itu terjadi antara ketiga kegiatan industry itu dan juga di dalam masing-masing kegiatan. Tetapi bagaimanapun perubahan itu akan berpengaruh kepada saham/konstribusi mereka masing-masing dalam pendapatan Negara, dalam arti bahwa jika semula Negara memperoleh sumber pendapatan terutama dari industry primer, peran itu dapat digantikan oleh industry sekunder atau tersier. Jika hal itu terjadi dikatakan ada pergantian struktur industry. Pergantian (atau lebih umum disebut perubahan) struktur ialah perubahan kepentingan nisbi (relative importance) dari pelbagai kegiatan perekonomian (dan salah satu sector perekonomian ialah industry). Hakekatnya perubahan struktur itu merujuk kepada variasi laju pertumbuhan pelbagai sector yang langsung bersinambung.
4. Perubahan struktur dapat terjadi karena kekuatan pasar dan kebijaksanaan pemerintah. Keduanya dapat menuntun ke perubahan yang bersifat umum (berlaku menyeluruh di kegiatan industry).
Kekuatan pasar yang bersifat umum umpamanya kebijakan keuangan (fiscal, pajak, kurs valuta, proteksi, upah tenaga kerja. Yang bersifat khusus dapat dicontohkan soal penanaman modal (PMA, PMDN), pembelanjaan pemerintah, aturan persaingan.
Dalam pembangunan nasional, Indonesia sedang menjalankan perubahan struktur ekonomi keseluruhan. Jika sebelumnya kekuatan perekonomian didukung terutama oleh pertanian, maka hal ini secara bertahap akan dirubah. Industry akan menjadi kekuatan pendukung utama dengan pertanian yang tangguh dibelakangnya.

CIRI PENGUSAHAAN MIGAS
1. Mengandung resiko tinggi (high risk)
- Resiko ini hanya berkaitan dengan kembalinya dana yang telah dikeluarkan
- Industry memperhitungkan masa ekonomis 15 tahun
2. Memerlukan teknologi tinggi (high teknologi)
- Sering terdapat adanya jebakan :
 Dangkal sampai dalam sekali
 Bawah tanah darat maupun bawah air
 Daerah panas sampai dingin
 Padang pasir sampai hutan belantara
3. Memerlukan modal besar (high cost)
- Penyebaran tempat permintaan
- Keadaan geografi negara
- Wawasan strategi
- Pemasaran minyak bumi dan hasilnya
- Kemajuan teknologi

DASAR FALSAFAH PENGUSAHAAN MIGAS
1. Cadangan migas adalah sesuatu bahan tambang yang besarnya terbarui. Orang harus mengusahakan agar bahan ini :
a. Bermanfaat dalam waktu yang lama
b. Ditarik/diambil sebanyak-banyaknya
c. Diusahakan dengan ongkos yang serendah-rendahnya
2. Karena tak terpebarui, cara penambahannya hanya dapat dilakukan dengan setiap waktu menambah penemuan baru dari tempat lain.
3. Penambahan cadangan diperoleh dengan :
a. Eksplorasi : paling murni, memerlukan lahan, biaya tinggi
b. Pengusahaan tahap dua tidak memerlukan lahan baru, perlu teknologi canggih
c. Pengusahaan tahap lanjut tidak memerlukan lahan baru, perlu teknologi canggih
4. Dalam merencanakan kegiatan eksplorasi perlu ditelaah aspek :
a. Besarnya cadangan
- Yang mungkin besar jumlahnya, tetapi belum tentu diperoleh
- Yang mungkin tidak besar jumlahnya, tetapi tingkat penemuannya besar
b. Geologi
- Pengaruh dikawasan/tempat
- Migrasi dan jebakan
c. Pelaksanaan kerja/operasional
- Dekat kemudahan yang ada
- Dimana pun
d. Pelaku
5. Sekali sudah dapat diketahui besar cadangan yang ditemukan maka pengusahaan dimulai dan harus menelaah :
- Menguntungkan tidaknya pengusahaan
- Kemana hasil akan dibawa
- Tersedia tidaknya pelaku